Sabtu, 05 November 2011
TRADISI NYOBENG DAYAK BIDAYUH SEBUJIT KECAMATAN SIDING
Kalimantan sering dikaitkan dengan tradisi mengayau atau potong kepala. Tradisi itu sudah tak ada lagi, tetapi ritual persembahan untuk menghormati kepala hasil mengayau tetap berlangsung.
Mengayau di masyarakat Dayak, Kalimantan—yang konon simbol keperkasaan sekaligus menghindarkan warga dari penyakit—sudah dilarang sejak 1894, yakni sejak pertemuan akbar para tetua suku Dayak di Tumbang Anoi, Kalimantan Tengah. Namun, hasil kesepakatan itu tak sepenuhnya tersosialisasi.
Di Kalimantan Barat, misalnya, menurut Waliman (45), mantan Kepala Desa Hli Buei, Kecamatan Siding, Kabupaten Kalimantan Barat, daerahnya masih mengalami puncak budaya mengayau pada 1948-1950. “Mengayau di wilayah ini berakhir sejak misionaris masuk,” kata Waliman, yang merupakan salah satu warga dari subsuku Dayak Bidayuh.
Toh, tradisi yang berkaitan dengan mengayau tetap ada sampai sekarang. Pada pertengahan Juni yang lalu, misalnya, masyarakat Dayak yang tinggal di luar daerah pulang kampung. Sekolah setempat pun diliburkan selama dua hari.
Itulah jadwal penyelenggaraan nyobeng atau nibakng siwak setiap tahunnya di Dusun Sebujit Baru, Sebujit Iyang, dan Sebujit Lama yang berasal dari satu keturunan. Dulu, malah selain setiap Juni, juga diselenggarakan pada Maret dan April. Warga menyebut peristiwa tersebut dengan istilah gawai.
“Setiap gawai, kami selalu pulang, supaya bisa berkumpul dengan keluarga,” tutur Okren (30), pemuda di Sebujit, yang sudah sejak 1995 bekerja di Kuching, Sarawak, Malaysia. Padahal, dari perbatasan di Serikin ke Kuching jaraknya sekitar 50 kilometer. Dari Serikin ke Sebujit masih sekitar satu jam perjalanan dengan kondisi jalan tanah dan berlumpur kalau hujan.
Benedit Anak Kalong (39), anggota Polis Diraja Malaysia (PDRM), sejak enam tahun lalu selalu datang ke Sebujit setiap ada gawai. Meskipun dia dari subsuku Dayak Iban, istrinya orang Sebujit, anak ketua adat. Benedit naik motor bersama anak dan istri selama dua jam dari Kuching ke Sebujit. Katanya, ia mengikuti gawai tidak untuk bersenang-senang, tetapi untuk menyucikan jiwa dan raga.
Sumber: warisan Indonesia
Label:polri,sepakbola,musik dayak,download,islami
Dayak
SOSOK POLISI JUJUR
SOSOK POLISI JUJUR
Di Indonesia ini hanya ada tiga polisi jujur, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng.
Begitulah setidaknya menurut Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Anekdot mantan presiden RI ini sekaligus sindiran karena cuma Hoegeng satu-satunya polisi jujur.
Tapi, sebenarnya tahukah Anda, siapa Bapak Hoegeng?
Inilah sosok Pak Hoegeng, seorang aparat yang jujur, antisuap, dan sarat dengan disiplin.
Pak Hoegeng yang bernama lengkap Hoegeng Iman Santoso adalah Kapolri di tahun 1968-1971. Ia juga pernah menjadi Kepala Imigrasi (1960), dan juga pernah menjabat sebagai menteri di jajaran kabinet era Soekarno. Kedisiplinan dan kejujuran selalu menjadi simbol Hoegeng dalam menjalankan tugasnya di manapun.
Misalnya, ia pernah menolak hadiah rumah dan berbagai isinya saat menjalankan tugas sebagai Kepala Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara tahun 1956. Ketika itu, Hoegeng dan keluarganya lebih memilih tinggal di hotel dan hanya mau pindah ke rumah dinas, jika isinya hanya benar-benar barang inventaris kantor saja. Semua barang-barang luks pemberian itu akhirnya ditaruh Hoegeng dan anak buahnya di pinggir jalan saja.
“Kami tak tahu dari siapa barang-barang itu, karena kami baru datang dan belum
mengenal siapapun,” kata Merry Roeslani
Polisi Kelahiran Pekalongan tahun 1921 ini, sangat gigih dalam menjalankan tugas. Ia bahkan kadang menyamar dalam beberapa penyelidikan. Kasus-kasus besar yang pernah ia tangani antara lain, kasus pemerkosaan Sum tukang jamu gendong atau dikenal dengan kasus Sum Kuning, yang melibatkan anak pejabat, Ia juga pernah membongkar kasus penyelundupan mobil yang dilakukan Robby Tjahjadi, yang notabene dekat dengan keluarga Cendana.
Kasus inilah yang kemudian santer diduga sebagai penyebab pencopotan Hoegeng oleh Soeharto. Hoegeng dipensiunkan oleh Presiden Soeharto pada usia 49 tahun, di saat ia sedang melakukan pembersihan di jajaran kepolisian. Kabar pencopotan itu diterima Hoegeng secara mendadak. Kemudian Hoegeng ditawarkan Soeharto untuk menjadi duta besar di sebuah Negara di Eropa, namun ia menolak. Alasannya karena ia seorang polisi dan bukan politisi.
“Begitu dipensiunkan, Bapak kemudian mengabarkan pada ibunya. Dan ibunya hanya berpesan, selesaikan tugas dengan kejujuran. Karena kita masih bisa makan nasi dengan garam,” ujar Roelani. “Dan kata-kata itulah yang menguatkan saya,” tambahnya.
Hoegeng memang seorang yang sederhana, ia mengajarkan pada istri dan anak-anaknya arti disiplin dan kejujuran. Semua keluarga dilarang untuk menggunakan berbagai fasilitas sebagai anak seorang Kapolri. “Bahkan anak-anak tak berani untuk meminta sebuah sepeda pun,” kata Merry.
Aditya, Reni, dan Ayu, putra Hoegeng menceritakan pengalaman berharga mereka ketika menjadi seorang anak pejabat. Misalnya Adytia bercerita, ketika sebuah perusahaan motor merek *Lambretta* mengirim kan dua buah motor, sang ayah segera meminta ajudannya untuk mengembalikan barang pemberian itu. “Padahal saya yang waktu itu masih muda sangat menginginkannya,” kenang Didit.
Reni memiliki cerita lain, yakni sering sekali terlambat sekolah karena jika terjadi kemacetan di pagi hari, sang ayah sering turun ke jalan mengatur lalu lintas terlebih dahulu. Kisah ketegasan dan kesederhanaan Hoegeng sebagai seorang pengabdi masyarakat.
Saking jujurnya, Hoegeng baru memiliki rumah saat memasuki masa pensiun. Atas kebaikan Kapolri penggantinya, rumah dinas di kawasan Menteng Jakarta pusat pun menjadi milik keluarga Hoegeng. Tentu saja, mereka mengisi rumah itu, setelah seluruh perabot inventaris kantor ia kembalikan semuanya.
Memasuki masa pensiun Hoegeng menghabiskan waktu dengan menekuni hobinya sejak remaja, yakni bermain musik Hawaiian dan melukis. Lukisan itu lah yang kemudian menjadi sumber Hoegeng untuk membiayai keluarga. Karena harus anda ketahui, pensiunan Hoegeng hingga tahun 2001 hanya sebesar Rp.10.000 saja, itu pun hanya diterima sebesar Rp.7500!
Aditya menunjukkan sebuah SK tentang perubahan gaji ayahnya pada tahun 2001, yang menyatakan perubahan gaji pensiunan seorang Jendral Hoegeng dari Rp. 10.000 menjadi Rp.1.170.000. Setelah memasuki masa pensiun, Hoegeng sempat mengisi acara di Radio Elshinta, namun tak lama acaranya ditutup karena dianggap terlalu pedas.
Hoegeng kemudian membesarkan kembali musik Hawaiian yang terkenal dengan nama “Hawaiian Senior” dan mengisi acara di TVRI selama 10 tahun. Acara itupun kemudian “dibredel” oleh pemerintah dengan alasan tidak mencerminkan budaya nasional Indonesia. Hoegeng yang kemudian bergabung dengan kelompok petisi 50, tampaknya memang memiliki banyak ganjalan dalam berkiprah di negeri ini.
Musik Hawaiin memiliki makna tersendiri untuk Merry sang istri. Karena mereka sering bermain musik hawaiin bersama-sama. Hoegeng sendiri pernah ke Pulau Hawaii dalam rangka tugas, tapi sang istri yang sangat-sangat ingin pergi ke pulau itu tak pernah diajaknya. “Kami sudah sepakati bahwa saat Bapak tugas, saya sebagai istri tak perlu ikut,” ujar Merry yang mengaku memiliki sahabat di Pulau milik Amerika itu.
Merry memang sosok istri yang tulus.
Bahkan mantan ketua YLKI yang juga peneliti bidang kepolisian, Zumrotin memuji ketulusan sosok Merry yang berbeda dengan kebanyakan istri pejabat, terutama di masa kini.
Masih ada gak yach.. Polisi sekarang yang seperti Bapak Hoegeng Iman Santoso..?
dikutip dari siaran pada Acara Kick Andi
Di Indonesia ini hanya ada tiga polisi jujur, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng.
Begitulah setidaknya menurut Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Anekdot mantan presiden RI ini sekaligus sindiran karena cuma Hoegeng satu-satunya polisi jujur.
Tapi, sebenarnya tahukah Anda, siapa Bapak Hoegeng?
Inilah sosok Pak Hoegeng, seorang aparat yang jujur, antisuap, dan sarat dengan disiplin.
Pak Hoegeng yang bernama lengkap Hoegeng Iman Santoso adalah Kapolri di tahun 1968-1971. Ia juga pernah menjadi Kepala Imigrasi (1960), dan juga pernah menjabat sebagai menteri di jajaran kabinet era Soekarno. Kedisiplinan dan kejujuran selalu menjadi simbol Hoegeng dalam menjalankan tugasnya di manapun.
Misalnya, ia pernah menolak hadiah rumah dan berbagai isinya saat menjalankan tugas sebagai Kepala Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara tahun 1956. Ketika itu, Hoegeng dan keluarganya lebih memilih tinggal di hotel dan hanya mau pindah ke rumah dinas, jika isinya hanya benar-benar barang inventaris kantor saja. Semua barang-barang luks pemberian itu akhirnya ditaruh Hoegeng dan anak buahnya di pinggir jalan saja.
“Kami tak tahu dari siapa barang-barang itu, karena kami baru datang dan belum
mengenal siapapun,” kata Merry Roeslani
Polisi Kelahiran Pekalongan tahun 1921 ini, sangat gigih dalam menjalankan tugas. Ia bahkan kadang menyamar dalam beberapa penyelidikan. Kasus-kasus besar yang pernah ia tangani antara lain, kasus pemerkosaan Sum tukang jamu gendong atau dikenal dengan kasus Sum Kuning, yang melibatkan anak pejabat, Ia juga pernah membongkar kasus penyelundupan mobil yang dilakukan Robby Tjahjadi, yang notabene dekat dengan keluarga Cendana.
Kasus inilah yang kemudian santer diduga sebagai penyebab pencopotan Hoegeng oleh Soeharto. Hoegeng dipensiunkan oleh Presiden Soeharto pada usia 49 tahun, di saat ia sedang melakukan pembersihan di jajaran kepolisian. Kabar pencopotan itu diterima Hoegeng secara mendadak. Kemudian Hoegeng ditawarkan Soeharto untuk menjadi duta besar di sebuah Negara di Eropa, namun ia menolak. Alasannya karena ia seorang polisi dan bukan politisi.
“Begitu dipensiunkan, Bapak kemudian mengabarkan pada ibunya. Dan ibunya hanya berpesan, selesaikan tugas dengan kejujuran. Karena kita masih bisa makan nasi dengan garam,” ujar Roelani. “Dan kata-kata itulah yang menguatkan saya,” tambahnya.
Hoegeng memang seorang yang sederhana, ia mengajarkan pada istri dan anak-anaknya arti disiplin dan kejujuran. Semua keluarga dilarang untuk menggunakan berbagai fasilitas sebagai anak seorang Kapolri. “Bahkan anak-anak tak berani untuk meminta sebuah sepeda pun,” kata Merry.
Aditya, Reni, dan Ayu, putra Hoegeng menceritakan pengalaman berharga mereka ketika menjadi seorang anak pejabat. Misalnya Adytia bercerita, ketika sebuah perusahaan motor merek *Lambretta* mengirim kan dua buah motor, sang ayah segera meminta ajudannya untuk mengembalikan barang pemberian itu. “Padahal saya yang waktu itu masih muda sangat menginginkannya,” kenang Didit.
Reni memiliki cerita lain, yakni sering sekali terlambat sekolah karena jika terjadi kemacetan di pagi hari, sang ayah sering turun ke jalan mengatur lalu lintas terlebih dahulu. Kisah ketegasan dan kesederhanaan Hoegeng sebagai seorang pengabdi masyarakat.
Saking jujurnya, Hoegeng baru memiliki rumah saat memasuki masa pensiun. Atas kebaikan Kapolri penggantinya, rumah dinas di kawasan Menteng Jakarta pusat pun menjadi milik keluarga Hoegeng. Tentu saja, mereka mengisi rumah itu, setelah seluruh perabot inventaris kantor ia kembalikan semuanya.
Memasuki masa pensiun Hoegeng menghabiskan waktu dengan menekuni hobinya sejak remaja, yakni bermain musik Hawaiian dan melukis. Lukisan itu lah yang kemudian menjadi sumber Hoegeng untuk membiayai keluarga. Karena harus anda ketahui, pensiunan Hoegeng hingga tahun 2001 hanya sebesar Rp.10.000 saja, itu pun hanya diterima sebesar Rp.7500!
Aditya menunjukkan sebuah SK tentang perubahan gaji ayahnya pada tahun 2001, yang menyatakan perubahan gaji pensiunan seorang Jendral Hoegeng dari Rp. 10.000 menjadi Rp.1.170.000. Setelah memasuki masa pensiun, Hoegeng sempat mengisi acara di Radio Elshinta, namun tak lama acaranya ditutup karena dianggap terlalu pedas.
Hoegeng kemudian membesarkan kembali musik Hawaiian yang terkenal dengan nama “Hawaiian Senior” dan mengisi acara di TVRI selama 10 tahun. Acara itupun kemudian “dibredel” oleh pemerintah dengan alasan tidak mencerminkan budaya nasional Indonesia. Hoegeng yang kemudian bergabung dengan kelompok petisi 50, tampaknya memang memiliki banyak ganjalan dalam berkiprah di negeri ini.
Musik Hawaiin memiliki makna tersendiri untuk Merry sang istri. Karena mereka sering bermain musik hawaiin bersama-sama. Hoegeng sendiri pernah ke Pulau Hawaii dalam rangka tugas, tapi sang istri yang sangat-sangat ingin pergi ke pulau itu tak pernah diajaknya. “Kami sudah sepakati bahwa saat Bapak tugas, saya sebagai istri tak perlu ikut,” ujar Merry yang mengaku memiliki sahabat di Pulau milik Amerika itu.
Merry memang sosok istri yang tulus.
Bahkan mantan ketua YLKI yang juga peneliti bidang kepolisian, Zumrotin memuji ketulusan sosok Merry yang berbeda dengan kebanyakan istri pejabat, terutama di masa kini.
Masih ada gak yach.. Polisi sekarang yang seperti Bapak Hoegeng Iman Santoso..?
dikutip dari siaran pada Acara Kick Andi
Label:polri,sepakbola,musik dayak,download,islami
Polri
SMS Idul Adha
Ini adalah daftar SMS Idul Adha tambahan yang saya kumpulkan dari berbagai sumber:
“Semoga hidupmu dipenuhi kelezatan,
selezat sate kambing di hari raya qurban.
Imanmu dipenuhi ketegaran,
setegar Ismail dan domba sembelihan.
Serta hari-harimu dalam bimbingan,
seperti Ibrahim sang Kekasih ALLAH.
Selamat Idul Adha.”
*******************************************************
Idul Adha adalah saat untuk merayakan
semangatmu dalam berkurban
harapanmu pada ampunan
dan keteguhanmu dalam beriman.
*******************************************************
Naik unta pergi berhaji
berbekal iman dan ketaqwaan.
Idul Adha saat berbagai
lambang ukhuwan dan persaudaraan.
Selamat Hari Raya Idul Adha.
*******************************************************
Sebelum terbit mentari
Semburatnya kan kuhiasi
Untaian doa dan harapan
Untukmu di hari raya kurban
*******************************************************
Kambing bakar bersaus tiram
Sungguh nikmat untuk santapan.
Allahu akbar walillaahil hamd
Selamat Idul Adha kami ucapkan.
SMS Idul Adha Lainnya
Berikut adalah tambahan SMS Idul Adha lagi untuk Anda:Bunga Bakung indah menawan, lambang kesucian berwarna putih.
Mari emosi dikukung dan ditawan, agar hati menjadi putih lagi.
*******************************************************
Semoga dengan semangat Idul Adha, kita semakin mampu merelakan barang berharga titip Allah.
*******************************************************
Darah dan daging itu bukan untuk Allah, sobat.
Darah dan daging itu untukmu. Untuk mengurangi nafsu hewanimu. Berqurban, yuk!
*******************************************************
Satu juta, satu setengah juta.
Kecil dong? Uang buat qurban itu akan menjadi milyaran nantinya.
Jadi jangan sungkan, mari berqurban.
*******************************************************
Mengapa perlu protein hewani? Biar lebih kuat dan sehat.
Tapi tidak semua bisa beli daging.
Nah, di hari lebaran Idul adha ini, mari kita berikan daging kepada yang membutuhkan.
Ayo, ikutan berqurban.
*******************************************************
Selamat Idul Adha.
Semoga contoh indah dari nabi Ibrahim dan anaknya Ismail menambah keimanan dan rasa belas kasih kepada sesama.
*******************************************************
Keimanan teruji ketika harus memberikan barang yang dengan susah payah kita upayakan.
Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang lulus ujian ini.
Selamat Idul Adha.
Dan selamat makan-makan bersama orang-orang terkasih.
*******************************************************
Daging mahal terserahlah, punya uang beli aja.
Berqurban mahal tak masalah, punya uang, lakukan aja.
Met lebaran Idul Adha ya. Salam dari gue dan keluarga.
Label:polri,sepakbola,musik dayak,download,islami
Dunia Islam