Sejak pertama kali dibuka di Seattle, Starbucks tumbuh dengan sangat cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks banyak membuka kedai baru. Pertumbuhan ini terus berlanjut sampai tahun 2000-an. Pada akhir Maret 2008, Starbucks telah memiliki 16.226 kedai, 11.434 di antara berada di Amerika Serikat. Namun pada 1 Juli 2008, Starbucks mengumumkan bahwa mereka akan menutup 600 kedai dan memotong rencana pertumbuhannya di Amerika Serikat, dikarenakan melemahnya kondisi ekonomi.[3][4] Pada 29 Juli 2008, Starbucks juga memberhentikan 1.000 pegawainya. Penutupan dan pemberhentian kerja ini merupakan akhir dari pertumbuhan pesat Starbucks yang dimulai pada tahun 1990-an.
Sejarah
Starbucks Coffee pertama kali dibuka pada 1971 di Seattle oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker. Howard Schultz bergabung dengan perusahaan ini pada 1982 dan terinspirasikan oleh bar espresso di Italia, membuka jaringan Il Giornale pada 1985. Beberapa saat setelah pemilik aslinya membeli Peet's Coffee and Tea, Starbucks dijual pada Howard yang kemudian mengganti nama Il Giornale dengan nama Starbucks pada 1987.Starbucks pertama di luar Seattle adalah di Vancouver dan Chicago pada 1987 sedangkan cabang pertama di luar Amerika Utara terletak di Tokyo, Jepang yang dibuka pada 1996.
Penjualan internasional
Duapuluh sembilan persen kedai Starbucks kini berada di luar Amerika Serikat.[5]Starbucks kini dapat ditemukan di Argentina, Australia, Austria, Bahama, Bahrain, Belgia, Brazil, Kanada, Chili, Cina, Cyprus, Czech Republic, Denmark, Mesir, France, Jerman, Yunani, Indonesia, Irlandia, Jepang, Jordan, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Oman, Peru, Filipina, Qatar, Romania, Rusia, Arab Saudi, Singapore, South Korea, Spain, Switzerland, Taiwan, Thailand, Turkey, United Arab Emirates, dan Britania Raya. Dan kedai baru akan dibuka di Aljazair,[6] Bulgaria, Kolombia, Hungaria,[7] Poland,[7] and Portugal.[6]
Di Indonesia, hak waralaba Starbucks dimiliki oleh Mitra Adi Perkasa.
0 komentar:
Posting Komentar